Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pengurangan Pecahan di Kelas IV Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.52188/jeas.v6i1.1164Kata Kunci:
kesulitan belajar, pengurangan pecahan, sekolah dasar, pemahaman konseptual, metode pembelajaranAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan yang dialami siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam menyelesaikan soal pengurangan pecahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 30 siswa kelas IV SD Negeri 1 Megu Gede yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui tes uraian yang mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi pengurangan pecahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pengurangan pecahan, terutama pada soal dengan penyebut yang tidak sama. Kesalahan utama yang ditemukan adalah siswa cenderung mengurangkan penyebut dengan penyebut, yang menunjukkan kurangnya pemahaman konseptual terhadap pecahan. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) sebagai langkah awal dalam menyamakan penyebut sebelum melakukan operasi pengurangan. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan ini mencakup metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional, kurangnya penggunaan alat peraga konkret, serta minimnya latihan soal yang kontekstual. Temuan ini menunjukkan pentingnya penerapan strategi pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis pengalaman langsung, seperti penggunaan media visual dan manipulatif, agar siswa dapat memahami konsep pecahan dengan lebih baik. Dengan adanya perbaikan dalam metode pengajaran, diharapkan pemahaman siswa terhadap pengurangan pecahan dapat meningkat dan kesalahan konseptual dapat diminimalkan.
Referensi
Badarudin, Kadir, & Angga, M. (2016). Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Operasi Hitung Pecahan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Kendari. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika, 5(1), 99-113.
Fuchs, L. S., et al. (2019). Improving Fraction Competence in Elementary School. New York: Springer.
Hidayat, R., & Nugroho, A. (2022). Penggunaan media konkret dalam pembelajaran pecahan di sekolah dasar: Studi kasus di Kota Bandung. Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 45-58.
Hodiyanto. H. (2016). Analisis Kesulitan Siswa Kelas IX dalam Mengerjakan Soal Operasi Bentuk Aljabar. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 5(1), 51-63 http://dx.doi.org/10.31571/saintek.v5i1.252
Johari, R., Setiawan, D., & Rahayu, S. (2022). Kesulitan siswa dalam memahami konsep pecahan di sekolah dasar. Jurnal Matematika Pendidikan, 10(1), 32-47.
Kemendikbud. (2022). Laporan Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud.
Kilpatrick, J., et al. (2021). Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics. Washington DC: National Academies Press.
Lamon, S. J. (2020). Teaching Fractions and Ratios for Understanding. Routledge.
Rahmawati, D., et al. (2021). Kesulitan Belajar Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Alfabeta.
Rahmawati, T., & Kurniawan, B. (2023). Efektivitas metode pembelajaran kontekstual dalam pemahaman konsep pecahan siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1), 15-29.
Setiawan, D., & Rahayu, S. (2021). Implementasi teori Piaget dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(3), 20-34.
Siegler, R. S., & Pyke, A. A. (2021). Development of Fraction Understanding. New York: Cambridge University Press.
Suciati, I., & Wahyuni, D. S. (2018). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Operasi Hitung Pecahan pada Siswa Kelas V SDN Pengawu. JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika), 11(2), 129-144.
Suryadi, A., & Harjono, T. (2023). Strategi inovatif dalam pembelajaran pecahan di SD berbasis pendekatan kontekstual. Jurnal Inovasi Pendidikan, 9(2), 50-65.
Untari, E. (2013). Diagnosis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Pecahan pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi, 13(1), 1-8.ƒ
